Kira-kira setahun yang lalu tanpa sengaja saya melihat liputan tentang terapi kesehatan menggunakan ikan Garra Rufa di sebuah stasiun televisi di Taiwan, karena terbentur kendala bahasa akhirnya liputan menarik itu cuma menyisakan sedikit rasa penasaran dan kemudian lupa karena kesibukan bekerja.
Baru pada bulan Juli kemarin saat saya pulang cuti ke Indonesia dan pergi ke Lokawisata Baturaden di daerah Purwokerto, sebuah stand menarik perhatian saya karena disitu tertulis Terapi Ikan Untuk Kesehatan, bersama adik dan keponakan akhirnya saya mencoba ikut terapi, hanya dengan Rp 5000 untuk 30 menit ( Bila lewat dari 30 menit, pemiliknya diam saja ^^ )
Pertama kali memasukkan kaki kedalam air rasanya seperti tersengat listrik tegangan rendah, beberapa kali saya harus mengangkat kaki dari kolam karena belum terbiasa, namun setelah 10 menit akhirnya bisa juga membiarkan ratusan ikan garra rufa menggigiti kulit kaki. Di papan yang tertempel di dinding sederhana tertulis bahwa terapi ikan dapat membantu melancarkan peredaran darah dan memperbaharui sel kulit, karena ikan-ikan kecil akan memakan sel kulit yang mati.
Namun kebaikan yang ada pada terapi ikan ternyata di ikuti oleh beberapa kemungkinan buruk, sebuah penelitian di London menyatakan bahwa dari gigitan ikan dan air kolam yang tidak diganti secara teratur bisa menjadi media penularan penyakit hepatitis C dan lebih ngeri lagi adalah resiko penularan HIV! Dari pengalaman saya satu kolam bisa digunakan oleh 10 orang, dengan air yang tak bisa dipastikan kapan diganti, hal-hal diatas sangat masuk diakal terjadi, apalagi jika tempat terapi ikan ada di sebuah lokawisata dan pengunjung padat pada hari libur, apakah mereka sempat mengganti air di kolam dalam satu hari itu? Bila satu harian itu air tidak diganti, bukannya kebaikan yang didapat, salah-salah kita pulang malah membawa penyakit.
Source: http://kesehatan.kompasiana.com/alternatif/2011/11/12/plus-minus-terapi-ikan-bagi-kesehatan-kita/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar